Dengan semangatnya yang tinggi, beliau berharap bisa memiliki a hundred anak lelaki dalam waktu semalam, agar bisa menjadi pasaukan yang berjihad di jalan Allah.
Dengan semangatnya yang tinggi, beliau berharap bisa memiliki a hundred anak lelaki dalam waktu semalam, agar bisa menjadi pasaukan yang berjihad di jalan Allah.
Hadis: Demi Allah, sesungguhnya aku -insya Allah- tidak mengucapkan suatu sumpah lalu aku melihat lainnya lebih baik dari sumpah tersebut, kecuali aku melakukan yang lebih baik dan aku membebaskan diri dari sumpah itu.
Penulis berkesimpulan, kemungkinan ini terlalu jauh karena hadis tersebut sudah menyatakan jumlah istri Nabi observed. Adapun waktu siang atau malam hanyalah keterangan waktu untuk menekankan bahwa kejadiannya berlangsung (kontinyu) dalam kurun siang dan atau malam yang sama.
Kisah ini disebutkan dalam beberapa literatur tafsir, tatkala memasuki pembahasan tentang apa yang dimaksud dengan fitnah (ujian) yang Allah SWT sebutkan dalam firman-Nya:
Nabi Sulaiman as apabila hendak memasuki kamar kecil atau kamar mandi tidak membawa serta cincinnya itu. Pada suatu hari ia pergi ke tempat mandi, sedangkan setan itu (yakni Sakhr) ikut bersamanya; peristiwa ini terjadi seusai Nabi Sulaiman menggauli salah seorang istrinya.
Sehingga tidak heran jika beliau juga diberi kekuatan melebihi umumnya lelaki, dengan memiliki istri dengan jumlah yang banyak. Dan tentu saja ini tidak mengurangi kehormatan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam.
Lalu Sulaiman menggilir seluruh istrinya, akan tetapi tidak ada yang melahirkan anak, selain satu istri yang melahirkan more info setengah anak.
Akhirnya mereka memberinya dua ekor ikan yang tidak terpakai oleh mereka. Sulaiman tidak mengindahkan lagi luka akibat pukulan, ia bangkit menuju ke tepi pantai, lalu membelah perut kedua ikan itu dan mencucinya. Ternyata ia menjumpai cincinnya berada di dalam perut salah satu dari kedua ekor ikan pemberian itu.
Memahami posisi yang tidak memiliki latar belakang ilmu hadis, penulis kemudian menggunakan “kritik matematis” untuk mengkaji hadis tentang kejadian di atas.
Maksud dari sebutan setelah manusia ialah manusia yang lahir tidak usual alias cacat. Dalam hadits riwayat Bukhari yang lain (No.
Mungkin ada yang bertanya, “Bagaimana Sulaiman bersumpah terhadap sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang?” padahal terjadinya hal semacam ini termasuk perkara di mana seorang hamba Allah yang shalih tidak semestinya memastikan.
وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ
Lihatlah bagaimana Sulaiman hendak meminta tanggung jawab salah satu bala tentaranya manakala dia melihat burung hud-hud tidak hadir, Allah Ta’ala berfirman :